Web Designer
Dalam membuat sebuah
website diperlukan tenaga ahlinya yaitu yang sangat mendasar yaitu designer dan
programming, dua bidang ini mempunyai deskripsi pekerjaannya masing-masing,
TUGAS-TUGAS WEB
DESIGNER
Berbicara soal
web designer, maka jelas pekerjaannya adalah membuat desain sebuah website,
desain tersebut akan dibuka atau dinikmati pada sebuah layar seperti layar
komputer, layar handphone, layar tablet, desain web bukan desain yang nantinya
akan dicetak seperti brosur, poster, banner, atau cover majalah karena itu
pekerjaan seorang graphic designer. Pekerjaannya lebih
dominan ke pembuatan desain untuk media cetak, sedangkan web designer hasil
pekerjaanya akan di buka di sebuah layar monitor.
Merancang Konsep Layout (Wireframing)
Tugas pertama web
designer adalah membuat rancangan layout website, rancangan layout ini
bermacam-macam, ada yang sekedar membuat wireframe dengan coret-coret di kertas
atau dengan tools untuk membuat wireframe lainya seperti balsamiq atau Mockingbird, ada yang cukup membayangkan di otak dan langsung membuatnya
di photoshop, ada yang langsung di browser.
Merancang Layout Secara Visual
Setelah membuat rancangan layout dalam bentuk wireframe,
selanjutnya tentunya membuat bentuk visualnya, bisa di photoshop, firework atau gimp.
Disini web designer
bisa menyalurkan ide-idenya dalam membuat setiap elemen yang ada di website,
memberi warna, menempatkan gambar dan lainya.
Web designer tentunya
harus punya penjelasan-penjelasan tentang desain yang dia buat, biasanya ini
terdokumentasi lengkap, kenapa memilih warna tertentu, font apa yang digunakan,
dan lain sebagainya.
Konversi Layout Visual ke HTML dan CSS
Tampilan visual saja
belum cukup, untuk bisa dibilang sebagai desain sebuah website maka tampilan
visual tersebut harus bisa dijalankan dan harus berfungsi dengan baik jika
dibuka pada sebuah web browser. Untuk itu tentunya dibutuhkan proses konversi
dari file Photoshop, Firework atau Gimp kedalam bentuk HTML dan CSS agar bisa
dijalankan dengan baik di Web Browser. Biasanya dikenal istilah Slicing, karena
sebagain besar desain web dibuat dengan photoshop.
Pada bagian ini web
designer memotong-motong desain visual yang sudah dibuat menjadi
potongan-potongan gambar. Gunanya tentu agar gambar yang digunakan pada website
nantinya tidak besar dan memberatkan, selain itu kegunaan memotong-motong
gambar yaitu agar bisa menentukan bagian mana saja baik tulisan atau gambar
yang nantinya bisa dibuat dinamis dan bagian mana yang hanya statis.
Membuat Susunan Markup (HTML)
Tugas web designer
setelah proses slicing tersebut adalah mengatur tata letak elemen-elemen yang
ada di sebuah website sesuai dengan bentuk visual yang sudah dibuat sebelumnya,
untuk mengatur tata letak tentunya dibutuhkan pengetahuan akan bahasa markup,
yaitu HTML (Hypertext Markup Langugage) jadi web designer harus mengerti HTML,
sekarang bahkan sudah HTML5.
Mempercantik Markup Dengan CSS
Mengatur tata letak
tidak cukup dengan HTML karena nanti jadinya sangat monoton, seorang web
designer bertugas juga untuk mempercantik tampilan markup tersebut, tentunya
untuk mempercantiknya dibutuhkan CSS (Cascading Stylesheet) yang memang
pasangannya HTML, jadi web designer juga harus memahami CSS, karena dengan CSS
lah nanti semua elemen yang ada di website akan diatur, seperti warna
backround, bentuk teks, ukuran teks, lebar layout, jumlah kolom, dan lainnya.
Tujuan akhirnya yaitu agar desain yang dibuat secara visual di Photoshop dapat
serupa dengan tampilan di browser dalam bentuk HTML dan CSS.
Memberi Efek Tambahan Yang Diperlukan
Di zaman sekarang
teknologi website semakin berkembang dengan hadirnya HTML5, CSS3, SVG, Jquery,
dan teknologi lainnya. Semua teknologi itu tentunya untuk menunjang tampilan
website, siapakah yang bertugas atas tampilan sebuah website? tentunya web
designer, jadi web designer juga harus menguasai itu semua karena itu semua
sangat penting untuk menunjang tampilan sebuah website.
Memastikan kode sudah benar (Validation)
Tentunya kualitas kode
juga harus diperhatikan, apakah kode yang dibuat sudah memenuhi standar atau
belum, jadi kode-kode HTML yang sudah dibuat harus di validasi dengan tools
yang ada
Revisi atau Update (Version Control |
GIT)
Kadang saat tampilan sudah jadi dan sudah
dikerjakan oleh web programmer, eh ternyata desainya ada yang kurang sempurna,
ada kesalahan. Dan web designer harus membetulkan desain tersebut. Untuk
kolaborasi antara web designer dan web programmer biasanya sebuah tim
menggunakan software seperti Git, jadi perubahan-perubahan yang sudah
dilakukan oleh designer di push dengan Git, agar nanti jika terjadi kesalahan
lagi tidak sulit untuk mengelolanya. Jadi web designer juga harus memahami
penggunaan software seperti Git.
http://www.lsp-telematika.or.id/blog/halaman/post/tugas-seorang-web-designer-dan-web-programmer.html
0 komentar:
Posting Komentar